Perbedaan Fungsi Bank Umum dan BPR

Semua orang membutuhkan bank hampir di kegiatannya sehari-hari. Setelah mata uang di temukan beberapa ratus tahun yang lalu dan kemudian menjadi alat tukar yang sah, akhirnya manusia memerlukan sebuah badan yang diperlukan untuk mengatur laju uang tersebut di sekitar masyarakat, agar masih memiliki sebuah nilai tukar yang sah di mata negara dan dunia. Itu sebabnya bank lahir, dan seiring berkembangnya waktu bank memiliki ragam jenis dan juga ragam fungsi yang harus kamu ketahui. hal umum yang perlu diketahui adalah fungsi bank umum dan bpr.

Bank Umum 

Menurut undang-undang yang berlaku, ada sebuah badan yang menyebut dirinya sebagai bank umum. Bank umum merupakan sebuah badan yang menjalankan kegiatan usaha konvensional yang memiliki sebuah prinsip tertentu. Kegiatan bank umum biasanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum nampaknya lebih familiar di mata banyak orang, sebab bank ini sering berinteraksi dengan masyarakat untuk kepentingan transaksi seperti deposit, transfer dan lain-lain. 

Bank umum memiliki banyak jenis yang perlu kamu ketahui, seperti bank Devisa, Bank non Devisa dan lain-lain. Jenis bank umum ini juga memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Jika bank devisa adalah sebuah bank yang telah ditunjuk oleh bank Indonesia sebagai bank central, sedangkan bank non devisa merupakan bank yang belum memiliki izin dari bank Indonesia, berikut pula jenis bank umum lainnya. 

Bank BPR

Sedangkan BPR adalah singkatan dari Bank Perkreditan Rakyat, yang melangsungkan tugas berdasarkan prinsip syariah dan tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tugas dari BPR tentu berbeda dari pada bank umum. Tugas dari BPR bisa menyimpan deposito berjangka, dapat melayani kredit dan lain-lain. 

Kehadiran BPR memang jarang diperhatikan. Selain karena memiliki fungsi dan tujuan yang sangat berbeda dengan bank umum, tugas dari BPR juga terlampau sangat terbatas. Jadi hanya sebagian kecil orang yang memang mengetahui adanya BPR dan memanfaatkannya dengan baik. Namun bukan berarti BPR tidak memiliki fungsi yang penting di mata masyarakat. 

Bagi sebagian orang yang sangat membutuhkan modal, namun persyaratannya ditolak oleh golongan bank umum, biasanya akan langsung menggunakan jasa dari BPR. Namun tentunya dana yang bisa dikeluarkan sangat terbatas. Jadi jumlah maksimal dana yang bisa dikeluarkan oleh BPR tentu tidak bisa sebesar dari bank umum. 

Maka dari itu fungsi bank umum dan BPR jelas berbeda sejak awal. Hadirnya BPR memang disediakan agar lebih dekat rakyat secara umum. Mereka biasanya digunakan oleh para pedagang kecil yang membutuhkan modal tambahan, dan terletak di dekat pusat keramaian masyarakat seperti pasar. Sedangkan bank umum, telah tersebar cukup merata di seluruh Indonesia dan memiliki akses yang sangat mudah.

Leave a Comment